MUARA ENIM|PENCANANGNews.Co.Id– Proyek pembangunan jaringan perpipaan PDAM Muara Enim 2020 ini berasal dari Kementerian pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera Selatan.
Nama Pekerjaan Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Kepur Kaw Kepur Kabupaten Muara Enim (AM 14). Lokasi IKK Kepur Kaw Kepur Kabupaten Muara Enim. Masa Pelaksanaan 240 Kalender, Tahun Anggaran 2020, Nilai Kontrak Rp 5.583.000.000, Pelaksana Linas Konstruksi alamat Kecamatan Sako Palembang.
Sebelumnya pelaksanaan proyek ini pernah dikritik warga. Pasalnya pelaksanaan proyek ini terkesan sangat tidak profisional, sangat ceroboh, amburadul dan kurang memperhatikan kebersihan lingkungan serta keselamatan warga yang berlalu lalang karena kotoran tanah galian.
Kini pelaksana proyek ini diduga kembali membuat ulah dengan menghadirkan alat berat roda besi jenis Wheel Loader diatas jalan aspal kawasan Islamic Center Muara Enim tanpa disertai lapisan pengaman dirodany agar jalan aspal tidak rusak, Sabtu (25/07/2020).
Kurang profesionalnya pelaksanaan proyek PDAM ini disoroti Ketua Projo Kabupaten Muara Enim Deny Eka Chandra. Dirinya sangat menyayangkan pelaksanaan proyek PDAM yang berani menggunakan alat berat roda besi dijalan aspal Islamic Center tersebut.
Dia mengatakan, walaupun proyek tersebut untuk kepentingan umum namun hendaknya jangan sampai meresahkan dan merusak sarana yang sudah baik, karena hal itu akan merugikan bila tidak diperbaiki kembali oleh pihak pelaksana.
Tambah Deny, selain pelaksanaannya yang ambaradul, dari pantauannya di lapangan, juga ada dugaan kuat kalau pekerjaan penanaman jaringan pipa PDAM tersebut telah terjadi pengurangan volume kedalaman penggalian, terlihat surut. Hal ini perlu ditelusuri.
” Kami sudah memantau kelokasi. pemasangan jaringan pipa tersebut banyak mengakibatkan drinase dan SPAL dipinggir jalan menjadi dangkal karena kotoran galian tanah, sehingga menghambat lancarnya aliran air, apalagi ketika hujan turun, air mengalir jadi tidak normal.
” Pihak kontraktor terlihat sangat kurang profesional, nampak tumpukan galian tanah disekitar jalan dan disekitar pemukiman warga ” Ucap Deny, Selasa (28/07/2020).
Bukan cuma itu, lanjut Deny akibat pembangunan jaringan pipa tersebut juga sudah mengakibatkan parit dan jalan yang sudah bagus jadi rusak.
” Kami khawatirkan pihak kontraktor tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut “Tukasnya.
” Kami mencurigai pipa yang dipakai pelaksana tidak standar SNI dan tidak juga menggunakan pelindung pasir urug. Apakah perencanaan proyek tersebut memang begitu ” Pungkasnya.
Terkait pihak kontraktor menggunakan alat berat roda besi dijalan aspal Islamic Center. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Hermin Eko Putwanto ketika dikonfirmasi melalui Sekretarisnya Ilham Yaholi mengatakan bahwa pihaknya sudah memerintahkan Kasi Pemeliharaan Jalan PUPR untuk mengecek kelokasi.
” Waalkum Salam, Sudah diperintahkan Kasi Pemeliharaan jalan PUPR cek lokasi, terima kasih” Tulisnya melalui WA, Sabru (25/07/2020).
Sedangkan dari pihak PDAM Lematang Enim yang dikonfirmasi melalui Jon menjelaskan bahwa menurut dari pihak pelaksana pekerjaan alat mini escap maximal 5 ton, untuk membersihkan tanah, kalau pakai manual perlu waktu pengerjaannnya, karena menghindari hujan sehingga tanah menggenang mengakibatkan jalan licin.
Sementara itu pihak kontraktor CV Linas Konstruksi, Nazom ketika dihubungi melalui hp mengungkapkan bahwa alat berat roda besi tersebut diginakan untuk membetsihkan tanah yang ada didalam drainase. (Rel)