Herman Misron Menangapi Rencana Usulan Nasdem Untuk Meningkatkan 7 Persen Parliamentary Threshold

Sumsel120 Dilihat

PALEMBANG|PencanangNews.co.id-
Ketua Dewan Pimpinan wilayah (DPW) Partai Berkarya Sumsel Herman Misron yang merupakan salah satu pihak yang menanggapi rencana usulan partai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengenai syarat Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, dengan meningkatkan Parliamentary Threshold sebesar 7 Persen.

“Terkait pidato yang disampaikan ketua umum partai Nasdem Surya Paloh pada HUT ke 9, Rabu (11/11/2020), sebenarnya apa yang disampaikan usulan meningkatkan 7 Persen Parliamentary Threshold sangat tidak relevan karena mengingat kondisi politik Indonesia yang kurang stabil seperti saat ini”, kata Herman saat diwawancara di Sekretariat DPW Partai Berkarya, Kamis (12/11/2020).

Herman mengungkapkan, Selain melihat kondisi yang sekarang tidak stabil perlu diingat salah satu alasan Ketua Umum (Ketum) Nasdem berbicara itu dengan membawa alasan kematangan kelembagaan Demokrasi, namun yang terjadi justru sebaliknya kementahan serta kemunduran dalam demokrasi.

BACA  GM FKPPI Patuh Terhadap Perjuangan Mulia, Bukan Yang Lainnya

“Perlu dicermati apa yang menjadi alasan usulan yang disampaikan Surya Paloh, melihat keadaan sekarang disaat rakyat mulai jenuh dengan berbagai Partai Pemenang pemilu 2019, karena dianggap gagal menyampaikan dan mewujudkan aspirasi rakyat, timbul rasa ketakutan kehilangan pemilih pada Pemilu berikutnya,” ungkap Herman.

Dirinya juga mengatakan, melihat pergeseran diarus bawah banyak masyarakat yang mulai beralih mencari sandaran partai politik yang dianggap mampu mewujudkan aspirasi rakyat melalui Partai oposisi ataupun Partai baru yang dianggap kompeten.

“Sekarang ini semua kalangan Partai tahu bahwa ada pergeseran tentang pada pandangan politik, contohnya banyak masyarakat lebih menyukai partai oposisi karena dianggap mampu menyampaikan aspirasi rakyat, bahkan banyak rakyat yang memilih untuk bergabung menjadi kader – kader Partai baru dan dijadikan harapan baru bagi Indonesia, jika mengatasnamakan kematangan kelembagaan Demokrasi bukan 7 Persen tapi 25 persen, atau minimal 5 persen,” Tegas Herman

BACA  Rizal Azhar Kembali Ditangkap, Pasca Melarikan Diri Dari Tahanan Polrestabes Palembang

Dalam kesempatan ini Herman juga menyampaikan bahwa apa yang menjadi wacana tersebut merupakan implementasi dari sikap Arogansi dan ketakutan akibat pergeseran di masyarakat.

“Terlepas jadi tidaknya wacana yang disampaikan oleh Ketum partai Nasdem Surya Paloh merupakan implementasi dari sikap Arogansi dan Ketakutan berlebih, yang disebabkan pergeseran pandangan terhadap partai politik yang sadar banyak masyarakat yang lebih mengandalkan harapannya ke partai oposisi ataupun Partai – Partai baru,” tutup Herman.(Andre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.