Ketua Bhayangkara Resmikan Taman Bacaan Kumala

Sumsel353 Dilihat

MURATARA|BisriNews.online- Ketua Bhayangkari Musi Rawas Utara (Muratara), Ny Endang Eko, meresmikan taman baca Kemala dan wifi gratis di mes Suku Anak Dalam (SAD), di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa lalu (17/11/2020) sekitar pukul 13.00 Wib.

Dalam sambutannya, Ketua Bhayangkari Muratara, Ny Endang Eko mengaku cukup senang, dirinya bersama rombongan Bhayangkari Polres Muratara, mendatangi mes SAD Muratara dan bisa berbagi bersama anak-anak SAD di wilayah Muratara.

“Agenda kita hari ini meresmikan taman baca kemala dan memberikan bantuan wifi gratis bagi anak anak di asrama. Kita harapkan bantuan yang kita berikan ini bisa bermanfaat dan membantu anak anak dalam proses belajar mengajar,” katanya.

BACA  Universitas Syahkyakirti Palembang Gelar Acara Wisuda

Dirinya berharap, salah satu dari anak anak yang mengenyam pendidikan di mes SAD Muratara, dimasa mendatang bisa menjadi pemimpin di Kabupaten Muratara maupun menjadi angggota kepolisian di wilayah Muratara.

“Pendidikan ini sangat penting, jadi kita sangat mensupport penuh untuk pendidikan anak anak,” tegasnya.

Sementara, Ahmad Sumato pengurus mes SAD mengucapkan terima kasih atas bantuan buku dan taman baca Kemala serta wifi, kepada pihak Bhayangkari Polres Muratara.

“Kami sudah diperhatikan dan tentunya bantuan ini sangat membantu anak anak di mes SAD. Anak anak sangat termotivasi untuk membaca,” ucapnya.

Menurutnya, selama ini memang sarana baca di mes SAD Muratara masih minim, namun dengan bantuan seperti buku, taman baca dan lainnya, kondisi di mes SAD sangat terbantu.

BACA  Gelar PAW, Solehan Ismail Resmi Jabat Anggota DPRD Sumsel

” Sekarang ada 85 anak yang sekolah di mes SAD mulai SD sampai SMA dan kelas paket. 17 anak sudah tamat sekolah, tahun kita tetap menerima pelajar SAD untuk masuk tahun ajaran baru,” jelasnya.

Ahmad Sumato mengaku untuk mengajak anak anak SAD belajar di asrama, membutuhkan tenaga yang ekstra.

“Kami menggunakan pendekatan khusus untuk mengajak anak anak SAD agar mau belajar di asrama. Juga, membuat mereka itu harus betah tinggal disini sampai tamat sekolah,” tutupnya. (Mahmud)